Music

Selasa, 30 Agustus 2022

SESUATU DI COTTAGE #1 MIMPI


Alam yang sangat hijau, kicauan burung-burung, udara yang segar, tenang,jauh dari hingar bingar perkotaan, mungkin itulah sebagian kata-kata yang tepat untuk menggambarkan suasana tempat keberadaan Tata saat ini. Kehidupan yang begitu keras membawanya untuk istirahat sejenak dari hingar bingar perkotaan dan melakukan staycation disebuah resort yang jauh dari perkotaan. Ya, disebuah desa pegunungan yang belum pernah dikunjunginya sebelumnya.

Setelah melakukan check in Tata diantar menuju kamarnya yang berdinding kayu, berlantai batu alam yang sangat indah, dan jendela yang besar menambah indahnya suasana staycation kali ini. Dibaringkannya badannya ditempat tidur yang empuk sambil menatap langit-langit yang dihiasi oleh lampu yang antik. Perjalanan yang sangat panjang dari kota, dan nyamannya kamar membuat Tata tertidur tanpa sengaja.

Tanpa terasa hari sudah malam Tata terbangun. Dia lanjut menuju kamar mandi dan mandi dengan tenang di bathup. Dia sangat menikmati berendam dengan wewangian aroma terapi dari sabun yang disediakan penginapannya.

“Tok.. tok… tok…” terdengar suara seperti ada yang mengetuk pintu kamarnya.

“Ada yang ngetok? Akh kayanya salah dengar deh.” Kata Tata dalam hati.

“Tok… tok … tok…” suara itu terdengar lagi.

“Siapa ya? Pelayan hotel?” lanjut Tata sambil bangun dari bathup. Dia mengambil kimono dan berjalan menuju pintu. Dia buka pintunya, “Ret….” dan saat dia melihat keluar tidak ada satu orang pun.

“Duh, siapa si yang iseng.Lagi enak-enaknya berendam juga.”

Tata menutup dan mengunci pintu kembali. Dia berpikir untuk kembali lanjut berendam, saat dia membalikkan badan. Tiba-tiba ada sosok hitam yang sama-samar yang membuat dia kanget, “Aaaa…….!!!” Teriak Tata.

Dan…

Tiba-tiba Tata terbangun dari tempat tidurnya dengan pakaian yang sama seperti saat dia datang dan tertidur. Dia bermimpi. “Ya Tuhan, ternyata mimpi.” katanya.

Dia bangun dari tidurnya dan dia menyusun dan merapikan barang-barang bawaannya. Setelah itu dia bercermin dan menyisir rambutnya dengan jari. Dia melihat dirinya di cermin sambil sesekali tersenyum melihat dirinya yang begitu rupawan.

Dia masuk menuju kamar mandi dan berendam di bathup dengan air yang hangat dan aroma terapi yang memanjakan. “Hmm… hmm… hmm….” Tata bersenandung sambil membasuh kulitnya yang halus. Sesekali dia memainkan busa dan meniup busa yang ada ditangannya.

“Tok… tok… tok…” Tata mendengar suara seperti ada yang mengetuk.

Seketika perasaannya jadi aneh. “Ini dejavu?” pikirnya. Tanpa pikir panjang dia langsung keluar dari bathup, memakai kimono dan menuju pintu kamarnya. Tapi kali ini dia berjalan sangat pelan dan hati-hati. Rasa takut dan cemas mulai terlihat dari raut wajahnya.

“Ret…..” Tata membuka pintu pelan-pelan. Dia memastikan tidak ada yang masuk ke dalam kamar saat dia membuka pintu. Saat melihat keluar, dia tidak mendapati siapa pun. Perlahan dia menutup pintu dan berjalan mundur. Secara perlahan dia menoleh kebelakang.

Dan…

Saat dia menoleh, tidak ada siapa-siapa. Seketika dia menghela nafas karena lega. “Yaampun, gue kira bakal sama kaya yang dimimpi. Syukurlah!”

Spontan Tata memutar kembali badannya ke arah pintu. Dan tiba-tiba…. Ada sosok hitam dan langsung memeluknya.

“Aaaaaaa……….” Tata berteriak.

Dan Tata terjaga diatas tempat tidurnya dengan baju dan tumpukan barang yang sama dengan pada saat dia datang dan tertidur. Nafasnya menjadi cepat, jantungnya berpacu sangat kuat. Dia sangat gelisah dan mulai berpikir yang macam-macam. Dia melihat jam, didapatinya waktu terus berjalan saat dia terjaga pada mimpi sebelumnya.

Tubuh Tata mulai mengeluarkan keringat dingin. Dia hanya bisa bernafas cepat sambil memandang langit-langit. Dan kali ini, dia memilih menutup matanya dan melanjutkan tidurnya. Walau dia pasti tidak akan bisa tidur pulas.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Continue


 

Jumat, 19 Agustus 2022

BUKAN DEMI ANDRE


“Lu, jangan macam-macam ya! Berani-beraninya lu WA-WAan sama cowok gue! Gatel lu ya!” kata Miranda yang langsung melabrak Susan di perpustakaan sekolah.

“Maaf ada apa ya? Saya nggak kenal kamu.” Balas Susan.

“Oh nggak kenal? Bener nggak kenal?” Miranda terlihat panas dan penuh emosi. “Oke kenalin gue Miranda, pacarnya Andre! Pacarnya, Andre!!”

“Oh, pacarnya Andre yang suka ngatur-ngatur itu?” balas Susan dengan sedikit senyuman sinis. “Jadi ini yang namanya Miranda. Gue kira cantik banget minta ampun, ternyata…”

“Heh! Lu jangan kurangajar ya! Lu dekatin cowok orang! Sadar gak si lu?”

“Ya, gue emang dekat sama Andre. Andre juga nyaman sama gue. Lagian lu juga belum menikah kan sama dia, tunangan pun nggak! Ya setelah lihat lu secara langsung, gue ngerti kenapa Andre gak betah dekat sama lu!”

Miranda hanya melotot dan tak bisa berkata apa-apa mendengar semua ocehan Susan. Dia kehabisan kata-kata.

“Ya wajarlah cowo lu berpaling ke lain hati, kalau ceweknya model begini. Berasa uda perfect ya bun, ngatur-ngatur cowonya. Hahahaha…”

“Diam lu!” Miranda langsung menjambak Susan. Dia mengambil sepatunya dan menyumpel mulut Susan.

Susan yang merasa terpojok tidak bisa tinggal diam, dia memberikan perlawanan. Ya, mereka berdua mengeluarkan semua jurus yang mereka imajinasikan secara spontan. Pertarungan begitu sengit, siswa-siswi yang lain tidak mampu menghentikan mereka. Keadaan yang begitu runyam malah dimaanfaatkan untuk mengupdate status dan mengadakan live di sosmed.

Tak lama tibalah puncak pertarungan, “krek…krek…” baju keduanya robek dan kanjing baju mereka berdua lepas semua. Mereka tidak mengenakan kaos dalam alhasil asset mereka terlihat kemana-mana. Demi menutupi aset masing-masing mereka melawan ego dan saling berpelukan.

Ternyata Andre ada disana, melihat semua itu dia hanya bisa geleng-geleng kepala dan meninggalkan lokasi.

“Andre…………..” teriak Miranda dan Susan kompak.


--Tamat--


 

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...