“Lu,
jangan macam-macam ya! Berani-beraninya lu WA-WAan sama cowok gue! Gatel lu ya!”
kata Miranda yang langsung melabrak Susan di perpustakaan sekolah.
“Maaf
ada apa ya? Saya nggak kenal kamu.” Balas Susan.
“Oh
nggak kenal? Bener nggak kenal?” Miranda terlihat panas dan penuh emosi. “Oke
kenalin gue Miranda, pacarnya Andre! Pacarnya, Andre!!”
“Oh,
pacarnya Andre yang suka ngatur-ngatur itu?” balas Susan dengan sedikit
senyuman sinis. “Jadi ini yang namanya Miranda. Gue kira cantik banget minta
ampun, ternyata…”
“Heh!
Lu jangan kurangajar ya! Lu dekatin cowok orang! Sadar gak si lu?”
“Ya,
gue emang dekat sama Andre. Andre juga nyaman sama gue. Lagian lu juga belum
menikah kan sama dia, tunangan pun nggak! Ya setelah lihat lu secara langsung, gue ngerti kenapa Andre gak betah dekat sama lu!”
Miranda
hanya melotot dan tak bisa berkata apa-apa mendengar semua ocehan Susan. Dia
kehabisan kata-kata.
“Ya
wajarlah cowo lu berpaling ke lain hati, kalau ceweknya model begini. Berasa
uda perfect ya bun, ngatur-ngatur cowonya. Hahahaha…”
“Diam
lu!” Miranda langsung menjambak Susan. Dia mengambil sepatunya dan menyumpel
mulut Susan.
Susan
yang merasa terpojok tidak bisa tinggal diam, dia memberikan perlawanan. Ya,
mereka berdua mengeluarkan semua jurus yang mereka imajinasikan secara spontan.
Pertarungan begitu sengit, siswa-siswi yang lain tidak mampu menghentikan
mereka. Keadaan yang begitu runyam malah dimaanfaatkan untuk mengupdate status
dan mengadakan live di sosmed.
Tak
lama tibalah puncak pertarungan, “krek…krek…” baju keduanya robek dan kanjing
baju mereka berdua lepas semua. Mereka tidak mengenakan kaos dalam alhasil asset
mereka terlihat kemana-mana. Demi menutupi aset masing-masing mereka melawan
ego dan saling berpelukan.
Ternyata
Andre ada disana, melihat semua itu dia hanya bisa geleng-geleng kepala dan
meninggalkan lokasi.
“Andre…………..”
teriak Miranda dan Susan kompak.
--Tamat--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar