Tak
berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya
pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Air matanya terus
mengalir tanpa henti. Mungkin dia akan terus menangis hingga air matanya
mengering.
Terus
dibawa pergi dan terus dibawa pergi, Tata pun tak sadarkan diri. Apakah dia
akan bertahan, atau semua sudah berakhir sampai disini.
Perlahan
kesadaran Tata mulai kembali. Dia mulai merasakan udara disekitarnya, dan dia
merasakan dedauanan berada disekitar tempat dia terbaring. Dibukanya matanya
secara perlahan. Dia mulai melihat pohon-pohon tinggi menjulang disekelilingnya,
dan pohon-pohon itu sangat tinggi dan besar menutupi langit hingga langit
nyaris tak terlihat. Ya, Tata berada ditengah hutan, dia bingung dan heran
kenapa dia bisa ada disini saat ini. Apa yang akan terjadi?
Tata
mencoba untuk bangun, namun dia tidak sanggup, dia terlalu lelah dan lemah. Dia
mencoba untuk berbalik dan melihat ke arah sisi belakangnya. Dia terkejut,
sosok hitam yang selama ini menjadi sumber ketakutannya berada tepat
dibelakangnya. “A.........” dia berteriak sangat kencang. Dia panik, dia ingin
pergi dan lari, namun dia tidak berdaya.
“Siapa
kamu? Apa mau kamu?” sambung Tata dengan berteriak.
Makhluk
itu tidak berkata-kata sedikit pun dan tidak terlihat ekspresi apapun diwajah
sosok makhluk haib itu. Perlahan makhluk itu mendekati Tata. Bunyi langkah makhluk
itu yang semakin dekat semakin mebuta Tata ketakutan,. Mencoba membela dirinya,
tapi Tata hanya bisa melempari makhluk itu dengan dedaunan yang ada di
sekitarnya. Sungguh, ketidak berdayaannya membuat hatinya semakin kecil.
Makhluk
itu mulai membuat lingkaran disekitar Tata dan menggambarkan simbol-simbol aneh-aneh
yang belum pernah dilihat oleh Tata. Semakin lama jelas terlihat, bahwa makhluk
itu sedang membuat altar. Dan, Tata menjadi pusat dari altar itu.
Tak lama setelah altar selesai, tiba-tiba keadaan sekitar menjadi gelap, angin bertiup sangat kencang membuat pohon-pohon bergoyang dan daun-daunnya berguguran, bunyi gemuruh pun mulai terdengar. Altar itu bersinar dan memancarkan cahaya berwarna merah dan perkataan-perkataan Tata di masa lalu tentang keputus asaanya mulai terdengar...
“Gue
capek.....”
“Kenapa
semua orang selelalu nuntut gue?”
“Gue
nggak sanggup...”
“Mati
ajalah gue...”
“Gue
kapok gue nggak mau lagi jatuh cinta...”
“Gue
nggak butuh lagi teman kaya kalian....”
“Kalian
jahat...”
“Nggak
pernah ada kebaikan yang berpihak sama gue...”
“Apa
aja yang gue lakuin selalu aja salah dimata kalian...”
Mendengar
itu semua Tata merinding dan ketakutan. Sementara dia ketakutan tubuhnya
semakin kesakitan. Tanpa disadari tubuhnya perlahan menghilang. Dia panik,
tangisnya semakin kencang dan teriakannya tak terbendung.
Makhluk
gaib itu mulai masuk kedalam altar itu. Disentuhnya kepala Tata, perlahan tubuh
Tata terserap ke dalam tubuh makhluk itu hingga akhirnya, Tata sudah tak
terlihat lagi. Ya Tata sudah menghilang.
Makhluk
itu berteriak sangan kencang, dan tubungnya bersinar. Secara perlahan wujud
makhluk itu berubah menjadi manusia. Ya, makhluk itu mengambil sosok Tata.
Siapakah
makhluk itu? Mengapa dia mangambil wujud Tata? Lalu apa yang terjadi pada jiwa
Tata. Tidak ada yang tau. Namun keputusaan Tata yang membawanya kepada semua
ini. Keluhannya, ketakutannya memberi kekuatan kepada makhluk itu.
Tata
sudah tidak ada. Bagaimana dengan mu? Mau berjuang atau berputus asa? Menerima
atau memberontak?
---------------------------------------------------------TAMAT-----------------------------------------------------------------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar