Music

Kamis, 15 September 2022

SESUATU DI COTTAGE #3 GELAP

 


“Na... na.... na....  hmmm.... na.... na.... na.... hmmm....” entah suara apa itu. Bunyinya terdengar seperti senandung yang sangat jauh dan menakutkan.

 

“Hmmm...... hmmm.....” senandung kembali terdengar. Suara itu terus berulang berkali-kali sangat tipis, dingin, jauh, namun mencekam dengan sangat nyata.

 

Tata dalam pingsannya secara perlahan mulai mendengar suara itu. Dia mencoba membuka matanya, dan saat dibukanya matanya, semuanya gelap dia tidak bisa melihat apapun.

 

“Na..... na.... na.....” suara itu terdengar terus oleh Tata tanpa henti. Semakin lama suara itu semakin dekat ditelinganya dan terdengar seperti orang yang berbisik.

 

“Tata....” suara itu menyebutkan nama Tata dan terdengar persis disamping telinganya.

 

“A......” Tata sontak berteriak ketakutan.

 

Tata ingin lari, tapi dia tidak bisa karena situasinya begitu gelap. Dia tidak bisa melihat apapun. Dia menangis, menangis dan terus menangis. Dia berkali-kali menghentikan tangisannya tapi dia tidak mampu.

 

Tata mencoba berpindah sambil mengesot, dia ketakutan. Saat dia menyentuh sesuatu sesekali dia berteriak karena dia tau apa yang disentuhnya. Kadang dia merasakan sesuatu yang sangat keras, sesuatu yang licin, kenyal, kesat, dan berbagai rasa permukaan benda yang membuatnya bertanya-tanya dalam ketakutannya. Dia mencoba mencari jalan dengan berbagai caranya, berharap menemukan setitik cahaya yang akan menuntunnya keluar dari kegelapan. Namun sama sekali tak didapatinya setitik cahaya pun. Tidak sama sekali.

 

“Sampai kapan aku harus mengalami hal-hal ini? Aku udah capek.” Keluh Tata dengan tangis yang tak kunjung henti.

 

Tata merasa sudah lelah, dis sudah berusaha menemukan jalan keluar di dalam pekatnya gelap namun tak satupun jalan  dia temukan. Putus asa, ya rasa putus asa mulai dia rasakan. Sejenak dia berhenti, dia terus menangis. Kali ini tangisnya tak terbendung lagi. Tangisannya makin pecah dan semakin kencang. “Tolong... tolong...” teriaknya dalam tangisannya.

 

“Tata.... Tata...” suara itu kembali terdengar. Mendengar suara itu tangisan Tata semakin kencang. Sesekali dia meronta dengan memukul-mukul dirinya sendiri.

 

“Tata...”

 

“A...............” Tata berteriak. “Siapa? Mau apa? A.............”

 

Suara itu sama sekali tidak menjawab. Namun tiba-tiba Tata merasakan sentuhan di pundak kirinya, sentuhan itu seperti belaian. Belaian yang seakan-akan siap merenggut hidupnya.

 

Sambil menahan nafas Tata coba meraih sosok yang menyentuhnya, namun dia tidak bisa meraihnya. Sentuhan itu seketika menghilang. Tak lama, sentuhan lain ia rasakan dibetisnya, Tata meraihnya kembali. Namun sentuhan itu hilang dan tak bisa dia raih. Lagi-lagi, dia tidak tau asal sentuhan itu. Semuanya menjadi teka-teki dalam tangis dan takutnya.

 

“Tata.... Tata....” suara itu lagi.

 

“Woiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii..... woiiiiii...................” teriak Tata dengan tangisan yang tak terbendung.

 

“Tok.. tok... tok...” terdengar suara ketukan pintu.  Ya, suara ketukan pintu yang mengawali semua hal-hal diluar nalar yang terjadi pada Tata.  Mendengar suara itu dia spontan berteriak sekencang-kencangnya “A...............”, suaranya menjadi serak karena terus berteriak dalam gelap dan ketakutannya.

 

“Tata....” suara yang memanggil nama Tata berganti-gantian dengan suara ketukan pintu, “Tok... tok... tok...”. Terus berulang dan terus berulang, membuat Tata semakin ketakutan dan frustasi.

 

“Tata.... tok... tok... tok...”

 

“Tata.... tok... tok... tok...”

 

Dia merasa bahwa dirinya sudah gila. Ketakutan yang dia rasakan dari kejadian aneh di luar nalar ini seakan mencoba mencuri semua akal sehatnya. Dia putus asa, dia sudah tidak tau lagi apa yang akan terjadi padanya seakan masa depannya selesai saat ini.

 

Seketika, semua suara itu berhenti dan menyisakan suara Tata yang sendang menagis. Terlentas dibenanknya, apakah ini sudah berakhir? Ya, dia berharap ini sudah selesai. Namun tiba-tiba...

 

“A.................” Tata berteriak kencang dan tangisnya langsung pecah. Tiba-tiba ada yang menyeretnya entah kemana, sosok seperti apa yang membawanya, dan apa yang akan terjadi padanya. Tata ingin berjuang, tapi keadaan membawanya menyerah.

 

“Tolong.........”

 

..........................................................................CONTINUE


Tidak ada komentar:

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...