Music

Jumat, 30 Oktober 2009

SAHABAT JADI BENCI

“Sonia, kenapa sih kamu masih marah sama aku? Aku kan uda minta maaf sama kamu.”kata Puji sambil memegang kaki Sonia. “Aku mohon kamu maafin aku. Ingat, kita uda sahabatn lebih dari lima tahun.”lanjutnya.

Sonia hanya diam tanpa berkata sepatah kata pun. “Andai kamu tau,betapa sakitnya aku, mungkin kamu juga bakal lakuin hal yang sama.”katanya dalam hati. Dia sudah sangat kecewa dengan ulah Puji yang selingkuh dengan Doni kekasihnya, dan semua perlakuan buruk yang di terimanya selama ini dari Puji.

“Sonia, aku tau aku udah merebut Doni dari kamu, dan aku juga udah ngaku semua kesalahan aku. Jdi aku mohon sama kamu, maafin aku, please!”kata Puji.

“Cukup!”ujar Sonia dengan keras dan lantang. Perlahan-lahan dia pun meneteskan air matanya. Dia kembali mengingat masa-masa persahabatnnya dulu. “Kamu tau, aku itu uda kamu anggap kaya pembantu. Aku selalu menolong kamu. Tapi kamu nggak mau sedikit pun nolong aku. Dan kamu sering marah-marahin aku, padahal kamu jelas-jelas tau aku uda susah-sudah nolongin kamu! Kamu tau itu, tau!”lanjutnya dengan penuh emosi. “Dan sekarang lihat apa yang kamu lakukan! Kamu rebut cowok aku. Selama ini aku sudah bereusaha sabar. Tapi kali ini, kamu uda keterlaluan........!”soraknya.

Puji terkejut dengan semua ucapan Sonia. Tanpa sadar selama ini dia telah melukai perasaan sahabatnya. Dia menangis dan memaki dirinya sendiri di dalam hati. “Apakah aku ini memang sahabatmu?”katanya didalam hati.

“Sonia, kamu tolong dengarin aku! Aku minta maaf sama kamu. Memang selama ini aku telah melukai hati kamu. Tapi...”kata Puji dengan lembut.

“Tapi! Dasar manusia biadap. Tak tau kah kau perasaanku selama ini terluka? Tak tau kah kau?”katan Sonia yang memotong perkataan Puji. Karena saking emosinya, Sonia pun menampar Puji.

“Tamparan? Selama ini aku tak pernah di tampar seperti ini. Apakah aku terlalu bersalah sehingga dia tak mau memaafkanku?”kata Puji di dalam hati. Matanya semakin basah, air matanya mengalir deras, dia pun pergi meninggalkan Sonia sendirian.

Esoknya Puji mendapat kabar kalau Sonia akan pindah ke London. Dia langsung menyusul Sonia ke bandara. Tapi sayang dia terlambat. Dia sungguh menyesal telah menorehkan luka yang dalam di hati kecil sahabatnya.

“Ini mungkin memang pantas untukku. Aku sudah terlalu menyakitinya, dan dia kini telah pergi dan tak mungkin bertemuku kembali. Maaf, maafkan aku, sahabatku.”katanya di dalam hati sambil memeluk fotonya bersama Sonia ketika mereka lulus SMP.

PLAYBOY KENA TILANG

Ini cerita tentang Randa seorang playboy yang paling keren. Dia ini sensitif banget sama penampilannya. Sehingga cewek-cewek pada naksir ama dia. Wajar aja tu cewek-cewek pada naksir, si Randa aja keren banget. Tapi nggak lebih keren dari Dedy, penyanyi solo yang sedang top banget waktu itu.

Randa itu, sekarang lagi deket ma cewek yang namanya Melody yang akrab di sapa Ody. Bukan Cuma itu, si Randa ternyata juga lagi deket ma adeknya Ody yang namanya Tiara. Dan yang hebatnya lagi, si Randa tu, bisa ngibulin keduanya.

Malam itu, si Ody lagi curhat ma Tiara tentang perasaannya. “Oh Tiara adekku sayang. Kamu tau nggak kakakmu lagi jatuh cinta ma cowok yang keren banget. Dan dia orangnya baik, romantis lagi. Kalau kamu tau, pasti kamu juga naksir ma dia.”kata Ody.

“Emang kakak aja yang lagi jatuh cinta? Aku juga tau. Dan pastinya cowokku itu lebih keren dari pada cowok kakak. Kalau kakak kenal mungkin kakak bakal selingkuhin cowok aku.”jawab Tiara yang nggak kalah senangnya.

Mereka masih belum sadar kalau mereka berdua di pacarin ma si Randa. Parahnya lagi si Randa tu hebat banget ngakalin mereka. Buktinya aja waktu Randa jalan ma Ody, dan saat itu tiba-tiba Tiara telpon dan minta dijemput. Si Randa pun jemput si Tiara dengan alasan mau pergi janjian ma temen-temennya ke markas. Si Ody juga begok mau aja dikibulin.

Siang itu si Ody minta dianterin ma Randa. Dan saat si Randa lagi beduaan ma Ody, si Tiara hampir liat mereka. Untung aja si Randa pinter, dia pura-pura nyari cincin sambil jongkok, dan si Ody juga ikut bantuin. Nah,makanya mereka selamat. “Kayaknya cincinnya nggak bakalan ketemu deh. Udah biarin aja.”kata Randa sambil melap ngelap keringat Ody.

Si Ody jadi makin kesem-sem ma si Randa. Abisnya si Randa piter banget ngambil perhatian cewek. Pantas aja dia playboy.

Lain hari si Tiara ajak Randa ketemuan di kafe. Dan dia bilang dia pengen ngenalin kakaknya. Hem, karena si Randa nggak tau kalau Tiara adiknya si Ody. Ya udah dia nurut aja.

Saat itu di kafe, tiara lagi sibuk lait-liat apakah si Randa uda dateng atau belum “Eh kak. Orangnya dah datang tu. Kakak balik badan ya!”kata Tiara. “Ya deh adikku.”lanjut Ody.

Saat melihat Tiara, Randa pun melambaikan tangannya untuk Tiara dan menghampirinya pelan-pelan.

“Mana kakak kamu?”kata Randa.

“Ini dia, kamu penasaran ya?”lanjut Tiara.

Saat mendengar suara pacar adiknya alias Randa, Ody jadi khawatir pacar adiknya itu adalah pacarnya. “Duh, kok suaranya kayak suara Randa si? Mudah-mudahan ja itu bukan Randa.”katanya dalam hati.

“Nah sekarang kakak balik badan ya.”kata Tiara. Saat Ody membalik badannya dia kaget ternyata Randa pacar adiknya. “Taram... Ini dia pacar aku Randa.”lanjut Tiara.

Mata Ody menjadi besar. Dia tampaknya sudah siap untuk mengamuk. Sedangkan Randa sudah ketakutan. “Tiara kamu tahu dia? Dia adalah pacar kakak yang sering kakak ceritain.”kata Ody.

Tiara terkejut. Dan dia juga bersiap-siap untuk marah. Mereka pun menghajar Randa dihadapan orang banyak. Randa sangat malu, dan semua orang meliatin mereka. “Dasar cowok sialan! Mati loe!”kata Ody dan Tiar serentak.

SETTING EMAIL DI HP

Walau belum bisa bersaing dengan SMS, Email di telepon genggam semakin populer saja. Padahal jika dihitung-hitung fasilitas yang mengandalkan internet ini bisa lebih murah. Namanya “Push Mail”. Jika ada pesan baru akan langsung masuk ke ponsel layaknya SMS. Bagi teman-teman yang menggunakan email di Gmail.com, Yahoo.co.id dan email perusahaan/pribadi bisa menggunakan fasilitas ini dengan gratis, asal email Anda mendukung layanan POP3/SMTP.

Bagaimana setting/configurasi agar dapat menggunakan fasilitas ini, Berikut yang teman-teman harus dilakukan:

1. Gmail

Email : user@gmail.com
Password : 123456

Maka settingnya adalah sebagai berikut:

Mailbox name : Gmail
Akses point : Pilih sesuai dengan operator Anda (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@gmail.com
Username : user@gmail.com
Password : 123456
Outgoing Mail server : smtp.gmail.com
Incoming Mail server : pop.gmail.com
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 995
Outgoing Port : 465
SSL : ON
Authentication : On

2. Yahoo.co.id

Email : user@yahoo.co.id
Password : 123456

Maka settingnya adalah sebagai berikut:

Mailbox name : Yahoo
Akses point : Pilih sesuai dengan operator Anda (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@yahoo.co.id
Username : user
Password : 123456
Outgoing Mail server : smtp.mail.yahoo.co.id
Incoming Mail server : pop.mail.yahoo.co.id
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 995
Outgoing Port : 465
SSL : ON
Authentication : On

Untuk informasi bahwa, yahoo.com tidak bisa dipakai untuk Outlook Xxpress, artikel di atas hanya untuk yahoo yang support POP3 seperti, Yahoo.co.uk, yahoo.com.sg, yahoo.co.id, yahoo.fr.

3.Email perusahaan/pribadi

perusahaan.info

Email : user@perusahaan.info
Password : 123456

Maka settingnya adalah sebagai berikut:

Mailbox name : perusahaan
Akses point : Pilih sesuai dengan operatormu (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@perusahaan.info
Username : user@perusahaan.info
Password : 123456
Outgoing Mail server : mail.perusahaan.info
Incoming Mail server : mail.perusahaan.info
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 110
Outgoing Port : 25
SSL : Off
Authentication : On

Catatan kalau dengan “@” tidak dapat akses, Anda bisa gunakan “%” atau”+”.

Setting di atas berlaku secara umum dan untuk semua jenis ponsel. Jadi hanya perlu disesuaikan saja dengan jenis/tipe telepon genggam. Jika menggunakan email perusahaan/pribadi, silakan tanyakan langsung ke bagian teknologi informasi perusahaan tempat Anda bekerja mengenai setting hosting untuk Incoming Mail Server dan Outgoing Mail Server-nya.

Semoga bermanfaat.

Rabu, 28 Oktober 2009

Diary Tasya

Diary,ku pengen cerita ma kamu. Tadi si Bayu ajak aku kencan. Aku senang banget. Soalnya,hari itu kencan pertama kami.

Dia ngajak aku ke pantai. Dia juga beli satu kelapa muda dengan dua pipet. Jadinya,kami minum berdua. Romantis deh pokoknya!

Oh ya,tadi Bayu juga bilang kalau dia sayang ma aku. Katanya mataku indah bagaikan bintang,senyumku indah bagai pelangi,rambut ku lurus bagai lidi,dan banyak lagi deh. Dan rayuannya itu bikin aku melayang.

Diary,aku senang banget. Apalagi saat aku memeluknya diatas motor,jantung ini serasa mau copot. Duh,aku jadi malu ni nulisnya. Kamu jangan iri ya diary.

Oh ya,tadi Bayu pegang-pegang tangan aku gitu. Trus lama-lama dia makin dekat ke aku. Dan,aku semakin nggak tahan. Sampai akhirnya, dia cium bibir aku. Saat sedang asyik ciuman,Bayu bersin dan dahaknya nempel di bibir aku. Aku marah. Mas aku mesti ciuman ma dahak. Jijik tau.

Ya udah,aku marahin dia dan langsung aja putusin dia. Kejadian itu nggak bisa ku lupakan. Ih! kalau ingat kejadian itu,aku rasa mau balas denam.

Uda dulu ya diary,good night.

GOSIP ASAM MANIS

Malam itu,Cika sms Nana buat nanya PR.Tapi entah kenapa,mereka jadi malah gosipin si Riri cewek centil dan gatal di mata mereka.Berikut isi smsnya:

Cika: na,pa pr besok?

nana: biologi,dah jelas gurunya angker masa di lupain.

cika: apa?biologi?banyak gak?trus,besok bio jam ke berapa?

nana: banyak banget tau gak!aku dah bikin 9 halaman,masi blum kelar.besok jam ke 1 ampe 3.

cika: oh tdk...mati aku!gmn ni?

nana: ya kerjain dong.oh ya,tadi aku liat si riri tu mojok di depan anak-anak cowok.

cika: what! ih,gatel banget tu dia.makin lama makin menjadi.

nana: bukan cuma itu.dia tadi mau aja dipegang-pegang.nggak takut dosa tu anak?

cika: ya ampun! tu anak emang gak bener.waktu ambil nilai renang aja,dia dekat-dekatin pak carlos biar dapat nilai tinggi.

nana: benar?

cika: iya.waktu kamu sakit.

nana: ondeh mande.gimana pula tu.trus gimana reaksi bapak tu?

cika: dibiarin nya aja kami,trus dia bedua aja ma tu cewek gatel minta digaruk.

nana: ya ampun.

cika: tapi senang juga,nilai kami juga tinggi.

nana: oh ya,ku ingat.dia juga pernah rayu tukang ojek untuk dapat pulang gratis.

cika: apa tukang ojek?

nana: iya! aku,yola,manda,ma tika liat dengan mata kepala kami sendiri.dan yang parahnya lagi,tukang ojeknya jelek banget.

cika: alamak.benar gatel ya tu cewek.rasa pegen ku cakar,biar gatalnya tu ilang.

nana: ya itu.btw,dah dulu ya.ku mau bikin pr,ntar dimarahin lagi.da...

cika: da juga.

nana: oh ya,besok jangan lupa bawa obat kurap!

cika: buat apa?

nana: buat si riri,biar gatalnya ilang!!hahahaha...

BAIKNYA KEMBALI

Kau tak menganggapku
Bila aku berada dekat mu
Sedikit pun
Kau tak menghiraukan aku

Aku sakit
Aku tak bisa seperti ini
Karena aku ingin seperti dulu

Kau tak menganggapku
Tapi mengapa kau memperhatikanku
Seperti dulu
Lebih baik kau jujur
Kau ingin kita kembali

Senin, 26 Oktober 2009

KEMARAN FETRY YANG MEMBARA

Siang itu saat keluar main,Fetry beli kue dan dia menaruh kuenya diatas meja.Dan kebetulan saat itu Lidya lewat di depan meja Fetry,dan dia ngiles sampai-sampai air liurnya keluar.

"Wah ada kue.Pasti ini punya Fetry.Kebetulan aku sedang lapar.Makan nggak ya?Ah makan aja deh."kata Lidya.

Lidya tidak tahan melihat kue Fetry yang sangat lezat.Dia mulai membuka bungkus kue itu dan memakannya perlahan-lahan."Ma e...enak kuenya lagi,pantas aja si Fetry beli kue ini.Dan untung dia nggak ada."kata Lidya sambil terus menikmati kue itu.

Tiba-tiba Fetry datang,dia marah melihat ulah Lidya yang seenaknya."Dasar kurang ajar!Enak banget ya makan kue orang!"kata Fetry sambil memukul meja.

Lidya terkejut,dan semua isi mulutnya tersembur keluar."Ya abisnya enak si.Kamu masi mau?Kebetulan masi ada sisa.Ini buat kamu.Ku pergi dulu ya,da..."kata Lidya dengan santainya dan pergi dengan enaknya.

"Kurang ajar!"kata Fetry dengan penuh amarah.Dia mengambil sapu dan mengejar Lidya yang kabur.Namun upaya Lidya tidak membuahkan hasil.Lidya terjatuh karena menabrak tempat sampah.Fetry pun langsung memukulnya,"Dasar kamu ya,rakus,suka makan kue orang,nggak tau terimakasih,nggak mau minta maaf lagi.Rasain ni pukulan sapu."kata Fetry sambil terus memukul Lidya.

Lidya kapok,dia jera.Dan dia berjanji tidak akan memakan kue Fetry lagi seenaknya."Ma e...Tolong!"kata Lidya sambil memeluk tempat sampah.

Kamis, 22 Oktober 2009

Namaku Ada Dalam Doamu, Ibu

Caca adalah gadis remaja yang suka hidup dengan berhura-hura. Dia tak pernah mau memberikan sedikit waktunya untuk Tuhan, meski telah berkali-kali orang tuanya menasehatinya. Teman-temannya pun tak membawa kehidupannya ke arah yang lebih baik, tapi malah justru sebaliknya.

Suatu hari, saat Caca pulang malam, ibunya datang menghampirinya dan menasehatinya. Tapi dia sama sekali tidak mendengar nasehat ibunya, dan dia malah memaki ibunya. Padahal, hanya ibunya yang dimilikinya saat ini.

Ibunya menangis, sambil berdoa di dalam hati, memohon kepada Tuhan, agar Tuhan memaafkan Caca. Dan tanpa disengaja Caca mendengar doa ibunya, dan dia menangis. Dia terharu, ibunya masih mau mendoakannya meski banyak kesalahan yang dia perbuat pada ibunya.

Hari berganti hari, Caca masih belum berubah meski dia telah mendengar namanya di doa ibunya. Dia malu dan gengsi untuk berbuat baik dihadapan teman-temannya. Dia takut dibilang ketinggalan zaman hanya karena hidup di jalan Tuhan.

Suatu ketika ibunya sakit keras. Tapi dia masih belum mau berubah, karena masih gengsi dengan teman-temannya. Apa yang ditakdirkan Tuhan, tidak bisa diubah walau sehebat apapun kita, sekaya apapun kita, dan setinggi apapun jabatan kita. Ibunya meninggal dunia. Dan sebelum meninggal dunia ibunya berpesan agar dia hidup di jalan Tuhan.

Caca sedih, dia sekarang harus menjga adik-adiknya yang masih kecil. Dan dia berjanji kepada ibunya, dia akan hidup di jalan Tuhan. Agar ibunya bisa tenang di alam sana.

Suatu hari saat Caca selesai berdoa di kamar ibunya, iya menemukan diary ibunya. Dia menangis membaca diary itu. Di dalam diary itu tertulis keinginan-keinginan ibunya. Dan keinginan yang pertama adalah beribadah bersama Caca.

Caca menangis tak henti-henti. Dia kecewa pada dirinya, yang tak sempat membahagiakan ibunya. Padahal ibunya selalu baik padanya, selalu mendoakannya, dan menjaganya sampai dia dewasa.

Sekarang hanyalah penyesalan yang tinggal di hati Caca. Seandainya dia bisa memutar waktu, dia ingin membahagiakan ibunya. Beribadah bersama ibunya, dan membuat ibunya bangga. Namun semua telah terlambat. Yang terjadi telah terjadi, dan kini Caca ingin melaksanakan perintah ibunya, untuk hidup di jalan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Karena hanya dengan itu, dia masih bisa membahagiakn ibunya

MASIHKAH AKU PANTAS

Ku renungkan hidup

Ku balikkan kepalaku

Banyak hal yang telah ku buat

Selama hidup ini

Pantaskah jiwa ini

Untuk ku persembahkan…

Aku begitu kotor untuk-Nya

Aku telah menyakiti-Nya

Banyak yang kulakukan

Yang justru membawaku jauh dari-Nya

Ku begitu hina

Begitu kotor

Ku biarkan dosa menguasaiku

Apa ku pantas menghadap-Nya

Dengan tubuh yang penuh dosa...

Rabu, 21 Oktober 2009

ORANG TAK TAU DIRI

Tlah banyak waktu yang terbuang sisa
Amarah membeku di dalam dada
Hanya karna kau yang tak tau diri

Kau sama sekali tidak melihat orang lain
Kau hanya tau dirimu
Tidakkah kau tau
Orang tersiksa karna kau

Kau benar-benar tak tahu terimakasih
Kau tidak memikirkan perasaanku
Sikapmu sungguh merugikanku
Kau memang tak pantas di kasi hati

DENDAM BERDARAH

Siang itu Liany dikagetkan dengan ulah Bayu yang menembaknya secara tiba-tiba. Dia bigung dengan ulah Bayu. Dia tidak menerima Bayu dan dia malah menghina Bayu. “Loe punya kaca nggak sih di rumah? Loe bisa ngeliatkan, gimana gue and gimana eloe. Gue cantik, loe jelek, item, dekil, bauk lagi. Loe nggak mikir apa mau nembak gue? Orang yang jauh lebih handsome dari loe aja gue tolak, apalagi eloe. Najis!”katanya dengan kejam kepada Bayu.

Sikap Liany ke Bayu, membuat Bayu sakit hati dan menyimpan dendam yang sangat besar. Bayu bersumpah pada dirinya, bahwa dia akan membalas sakit yang telah ditorehkan Liany di hatinya.

“Eh Yan, gue nggak nyangka deh loe bisa seganas itu sama si Bayu. Gue salut….banget ma loe. Ya, sekali-kali orang yang nggak tau diri kaya dia harus digituin. Biar dia tau siapa dia, siapa eloe. Benar nggak?”kata Tiwi sambil minum the botol.

“Ya sih Wi. Siapa juga yang mau jadian sama cowok begok kaya dia. Gue aja kaget tau nggak. Lo tau kan Dedy yang tampan itu? Orang secakep dia aja gue tolak. Apa lagi Bayu yang ketinggal jauh banget dari Dedy.” Kata Liany dengan sombongnya.

“Tapi Yan, tadi tu kamu kasar banget ma Bayu. Itu bisa membuat dia mendendam sama kamu. Apa kamu nggak takut kalau ntar dia berbuat nekat?”kata Lidya dengan bijaksana. Dia sama sekali tidak setuju dengan sikap Liany yang terlalu membanggakan dirinya.

“Ah, loe diem aja. Mana mungkin dia berani ma gue.”lanjut Liany yang tak mau mendengarkan ucapan Lidya yang bisa jadi ada benarnya.

Di lain hari Liany dan tiwi pergi ke mall berdua. Mereka tampak gembira tanpa mereka tahu ada yang mengikuti mereka. Mereka tidak sadar kalau Bayu dari tadi mengikuti mereka. Wajar saja mereka tidak sadar, karena Bayu menyamar dengan sangat sempurna.

“Yan, kayaknya gue ngerasa ada yang ngikutin kita deh Yan. Loe nggak serasa apa?”kata Tiwi yang mulai merasa ada yang tidak beres.

“Ya wajar lah kita diikutin kita ini kan cantik, apalagi gue. Ya wajarlah kalau kita diikutin ma cowok. Hahaha…”kata Liany sambil memilih-milih baju.

“Duh Wi, kayaknya gue mesti ke toilet dulu deh. Gue kebelet ni. Loe tunggu gue disini ya! Jangan kemana-mana!”kata Liany sambil memberikan tumpukan baju yang telah dipilihnya ke Tiwi.

“Iya, loe juga jangan lama-lama and kemana-mana ya! Hati-hati!”kata Tiwi yang dari tadi merasa tidak nyaman.

Saat Liany pergi ke toilet, ditengah jalan Bayu membekap mulutnya dengan sapu tangan yang telah diberi obat bius. Liany pun pingsan dan tak sadarkan diri. Dia dibawa pergi oleh Bayu. Dan apa yang akan terjadi kepada Liany selanjutnya?

Saat Liany tersadar, dia melihat tubuhnya telah diikan di atas kasur dengan posisi terbaring. Mulutnya diplester dan dia tidak dapat berteriak untuk meminta pertolongan.

“Rupanya loe uda sadar.”kata Bayu.

Liany kaget melihat Bayu, dia tidak menduga kalau Bayu berani berbuat seperti ini padanya. “Apa, Bayu?”katanya saking kagetnya di dalam hati. Matanya meneteskan air mata, karena dia merasa bersalah kepada Bayu.

Bayu membuka plester yang membalut mulut Liany, dan mulai memainkan pisau yang ada di tangannya. “Pisau ini, akan membuat loe ngerasain apa yang gue rasain.”kata Bayu sambil memainkan pisaunya di wajah Liany.

“Bayu… apa yang mau loe lakuin ke gue?”kata Liany yang ketakutan. “Lepasin! Lepasin gue Bayu!”lanjutnya sambil teriak.

Sementara itu Tiwi mulai bosan menunggu Liany yang juga belum balik dari toilet. Dia sama sekali tidak tahu kalau Liany sudah diculik oleh Bayu. “Mana ni Liany. Lama banget sih? Mending gue pulang aja. Muak gue nunggu dia terus. Heh!”katanya sambil membiarkan baju yang telah dipilih oleh Liany berserakan di lantai.

Bayu semakin lihai memainkan pisaunya di sekujur tubuh Liany. Liany semakin ketakutan, dia ingin cepat-cepat pergi dan melaporkan bayu ke polisi. Tapi apa daya, dia sama sekali tidak berdaya.

Bayu perlahan-lahan menyayat-nyayat wajah cantik Liany tanpa berpri kemanusiaan. “Nah, loe semakin cantik kan? Apa loe juga mau gue sayat bagian tubuh loe yang lain? Hahaha…”katanya sambil menyayat-nyayat wajah Liany.

“A… sakit! Lepasin gue Bayu! Awas loe ya. Gue bunuh loe!”kata Liany sambil berteriak.

“Loe mau bunuh gue? Hahaha… Sebelum loe bunuh gue, mungkin gue yang akan ngebunuh loe duluan!”jawab Bayu. Bayu merobek-robek pakaian Liany. Dan menyayat seluruh bagian tubuh Liany.

Tidak hanya itu, Bayu juga menetesi jeruk nipis di kulit-kulit Liany yang tersayat. “Hahaha… Semakin loe kesakitan, itu semakin membuat gue senang.”kata Bayu.

Setelah puas menyiksa Liany, Bayu pun membunuhnya dengan sangat sadis. Dia mencincang-cincang tubuh Liany dan melemparkan potongan-potongan tubuh Liany ke kandang anjing yang sangat lapar.

Saat Bayu tertawa-tawa karena bershasil membunuh Liany, tiba-tiba polisi datang menangkapnya. Bayu tidak menyadari saat dia sedang asyik menyiksa Liany, Liany telah berhasil mengirim pesan minta tolong dan mengaktifkan GPS di ponselnya.

Tubuh Bayu yang berlumuran darah, menjadi bukti pembunuhan yang dilakukannya. Dan hakim telah memfonis Bayu, dihukum mati. Dan di hadapan keluarga serta teman-temannya, Bayu dieksekusi mati.

Itulah kisah hidup dua orang remaja, yang dipenuhi oleh kesombongan dan dendam. Yang akhirnya membuat mereka sengsara selamanya.

PRODUK TERLARANG

“Hai semuanya uda lama nunggu ya? Sorry ya, habisnya gue tadi harus mempercantik diri dulu. Kalian liatkan, wajah gue semakin cantik?”kata Lidya dengan senyum.

“Wah…Wajah loe sekarang kaya bidadari. Cantik banget. Emang loe sekarang pakai produk apa sih?”kata Ana yang kagum dengan kecantikan wajah Lidya.

“Ini rahasianya.”lanjut Lidya sambil memamerkan produk yang telah di pakainya. “Nah, uda pada liatkan. Gue dah make produk ini tiga hari. Baru dipakai sebentar aja wajah gue uda cantik kaya gini. Apalagi nanti-nanti. Gue jamin deh, minggu depan wajah gue bakal jauh lebih cantik dan kalian pasti iri.”lanjutnya.

“Apa? Produk itu.”kata Hana kaget. “Produk itu kan, produk terlarang. Kalian tau nggak, minggu lalu ada orang yang wajahnya rusak gara-gara make produk itu.”

“Masa sih, gue nggak percaya. Buktinya aja gue baik-baik aja. Malahan gue lebih cantik, seperti bidadari. Kalian sendiri bisa liat kan?”kata Lidya.

“Iya ni Han, loe becanda aja.”lanjut Irma.

Tiba-tiba Lidya merasa wajahnya gata-gatal. Dan dia mulai menggaruk-garuk wajahnya. “Aduh, kenapa ni wajah gue?”katanya di dalam hati.

“Lid, loe kenapa? Wajah loe merah. Dan tiba-tiba jadi jelek banget. Gue ngeri.”kata Ana.

“Iya Lid, jangan-jangan apa yang di bilang Hana benar lagi. Ah, gue nggak ikut-ikutan deh pake produk itu.”lanjut Tiwi.

Wajah Lidya semakin terasa gatal. Dia terus menggaruk-garuk wajahnya dan bahkan sampai berdarah. “OMG, darah...! A.....”teriaknya dengan histeris.

Lidya berlari kearah cermin dan menatap wajahnya. Dan dia kaget melihat wajahya sudah hancur. Bahkan lebih jelek dari pada wajah nenek lampir. “A....tidak!!!”teriaknya.

Selasa, 20 Oktober 2009

BAHAGIA ITU MASIH ADA

Lidya sekarang hidup sebatang kara sejak orang tua dan saudara-saudaranya meninggal akibat gempa. Dan kini,dia hanya bekerja sebagai pembantu di rumah Fetry.

Fetry adalah majikan yang sangat kejam. Dia sangat senang menyiksa Lidya. Dan bahkan,dia pernah menyetrika punggung Lidya.

Hari-hari Lidya hanya penuh dengan air mata di rumah itu. Dia sama sekali tidak ada daya untuk melawan. Fetry benar-benar kejam,dia memperlakukan Lidya seperti hewan.

Suatu ketika,Bayu pacar Fetry, melihat kekerasan yang dilakukan oleh kekasihnya itu. Dia sama sekali tidak menyangka kalau pacarnya,ternyata orang yang tidak punya hati.

Saat itu,Fetry ingin menyiram Lidya dengan air panas. Tapi perbuatannya berhasil di cegah oleh Bayu.

"Dasar wanita berhati pelepah kamu! Kamu benar-benar kejam! Dan aku nggak nyangka,kalau aku pernah mencintai orang kaya kamu!"kata Bayu sambil membuang air panas yang ada di tangan Fetry.

Bayu yang tidak tega membawa Lidya keluar dari rumah itu. Dan dia bertekat untuk membahagiakan Lidya.

Esoknya,saat Lidya terjaga, dia melihat dirinya dibaluti oleh gaun yang sangat indah. "Oh Tuhan benarkah bidadari yang ku lihat di cermin ini adalah aku?"katanya sambil bercermin.

"Itu benar kamu..."kata Bayu yang datang tiba-tiba.

"Mas Bayu..."kata Lidya yang terpesona dengan ketampanan Bayu.

"Lidya,kamu mau kan menjadi istriku, menjadi ibu dari anak-anak kita?"kata Bayu sambil memasangkan cincin di jari Lidya.

Lidya sama sekali tak kuasa menolak lamaran itu,dirinya tak percaya dilamar oleh pria tampan,gagah,cerdas,baik dan kaya. Dirinya seakan melayang tinggi.

Hari-hari Lidya yang dulu penuh air mata,kini telah terganti dengan hari-hari yang penuh dengan tawa."Bayu tlah mengubah hidupku.Dan aku bahagia ada di sisinya."kata Lidya,sambil memperhatikan anaknya bermain dengan suaminya.

PENEGUHAN SIDI

Hari bersejarah tanggal 18/10/2009 lalu masih terbayang dibenakku. Aku dan 48 teman-temanku di sidikan di Gereja BNKP PADANG.

Dua orang temanku, Roni dan kak Lasmi Koto dibabtis dihadapan kami.

Tuhan berfirman kepadaku, GALATIA 6:10 "Karena itu,selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan seiman."

Firman itu pun,menjadi firman yang sangat indah bagiku. Dan harus ku tanam di dalam diriku.

Tidak hanya itu,aku juga mendapat penghargaan karena menjadi 10 besar,yaitu BUKU ZINUNÖ.

Hari itu,aku juga menerima perjamuan kudus ku yang pertama. Dan itu tidak bisa ku lupakan.

Akhirnya,hari itu ditutup dengan indah....

Senin, 19 Oktober 2009

Cinta Dan Keyakinan

"Dila,sudah lama kita menjalin hubungan ini. Apa kamu ingin menghalalkan hubungan ini?"kata Steve sambil menggenggam tangan Dila.

"Aku ingin,tapi..."Dila menjawab dengan ragu.

"Tapi apa?Keyakinan kita?"lanjut Steve. "Itu bukan masalah,kamu bisa mengikuti keyakinanku.Jadi apa salahnya?"

"Tidak!"jawab Dila dengan tegas. "Aku tidak bisa melakukan itu!Sebaiknya,kamu saja yang mengikuti keyakinanku!Karena keyakinanku lebih baik dan pasti benar dibanding keyakinanmu."

Steve kecewa mendengar jawaban Dila. "Tidak!Kamulah yang harus mengikuti keyakinanku!Karena bagaimanapun,aku lebih mencintai Tuhanku dari pada kamu.Dan Tuhankulah yang telah menemukan kita."

"Begitupun aku! Aku juga mencintai Tuhanku,dan lebih dari pada cintaku padamu."jawab Dila.

Akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah karena mereka tetap berpegang teguh dengan keyakinan mereka. Dan mereka tetap saling mencintai walau tak bisa saling memiliki. Pada dasarnya mereka lebih mencintai Tuhannya masing-masing.

SALAHKU SALAH SAHABATKU 2

Aulia mengejar Biyu yang tak mau menghiraukan dia lagi. "Biyu,tunggu!Kamu kan janji tetap setia sama aku apa yang terjadi! Biyu..."sorak Aulia sambil terus mengejar Biyu.

Biyu sama sekali tidak menghiraukan Aulia. Dan itu semakin membuat Aulia bersedih. "Biyu! Kalau kamu udah gak mau nerusin hubungan ini,"kata Aulia dengan air mata yang terus mengalir,"mending kamu putusin aku! Jangan lari kaya gini! Dasar banci!"lanjut Aulia.

Biyu yang mendengar ucapan Aul menjadi emosi. Dan dia jadi berani mengatakan "Oke! Kalau itu yang loe mau,mulai sekarang kita putus!".

"Biyu..."teriak Aulia yang semakin terpukul. Dia sangat-sangat terpukul dan memukul-mukul kepalanya. "Tika...!"katanya dengan penuh amarah.

Aulia langsung menuju kantin sekolah dan mengambil pisau. Dengan penuh amarah dia berjalan mencari Tika. "Tika! Dimana loe!"katanya.

Tak lama setelah itu,Aulia pun menemukan Tika. Dia menjambak rambut Tika dan terus membawa Tika. Sesampainya di toilet, dia mendorong Tika dan mulai memainkan pisaunya.

"Aul,apa yang kamu lakuin? Hentikan Aul! Hentikan!"kata Tika dengan wajah ketakutan.

Saat itu pisau yang dimainkan oleh Aulia,sudah berada tepat di depan mata Tika. "Tika,kita akan pergi ke nereka. Dan nanti,aku akan melanjutkan pembalasanku ke kamu! Hahaha..."kata Aulia. Dan setelah itu Aulia menancapkan pisaunya dan mencungkin ke dua mata Tika,"Hahaha..."katanya. Dan Tika pun tewas di tempat.

Setelah Aulia memastikan kalau Tika sudah benar-benar meninggal,dia langsung menyayat nadinya."A..."teriaknya.

Saat Dira ke toilet dia kaget melihat ke dua sahabatnya terbujur kaku."A...tidak...!"teriaknya. Dia langsung bergegas memanggil semua pihak sekolah.

Saat Biyu mendengar kabar itu dia sangat kaget. Dan itu membuat Biyu depresi dan harus di rawat di rumah sakit jiwa.

Di lain sisi Aulia telah meninggal. Sedangkan Tika,nyawanya terselamatkan. Namu,dia harus hidup dengan mata bolong."A...TIDAK...."teriak Tika.

Sabtu, 17 Oktober 2009

LIDYA BAUK

Pagi itu Lidya terlambat bangun, dan kalau dia mandi, dia bakal telat ke sekolah. Sehingga Lidya memutuskan kalau dia tidak mandi. Dan cukup cuci muka, pakai parfum, bedak, selesai.
“Lidya nggak makan dulu?”tanya mamanya sambil memberikan rotinya. “Nggak deh ma, aku da telat. Ntar makan di kantin aja.”kata Lidya sambil minum susu dan berlari keluar rumah.
Akhirnya Lidya dapat sampai ke sekolah dengan tidak terlambat. Keringatnya yang bercucuran membuat dia semakin bau. Wajahnya kusam dan semua teman-teman yang melihatnya agak jijik.
“Hai teman-teman.”sapa Lidya kepada sahabat-sahabatnya dengan senyum khasnya yang ceria dan hangat.
“Hai Lid.”jawab teman-teman serentak dengan nada jijik. “Lidya lo nggak mandi ya?”kata Irma sambil memandangi tubuh Lidya dari ujung rambut sampai ujung kaki. “Iya ni. Wajah lo kusam. Dan badan lo bau. Parahnya lagi belek lo. Ih.”kata Fetry sambil memandang Lidya dengan jijik. “Mending lo pergi deh! Kita nggak mau pamor kita turun gara-gara dekat orang yang jorok kaya lo!”lanjut Liany.
Matahari semakin tinggi dan hari semakin panas. Bau tubuh Lidya semakin menyengat. Teman-teman sekelasnya mulai menutupi hidung mereka satu per satu. Dan parahnya lagi, ada yang muntah. Ih, emang parah ni anak.
“Eh Lidya! Lo pakai sabun apaan sih? Bau banget tau nggak!”teriak Riski sambil menutup hidungnya. “Iya ni! Atau jangan-jangan lo nggak mandi lagi. Pantesan aja nggak ada cowok yang mau jalan sama lo.”lanjut Hana dengan kasar.
Sambil menangis Lidya berlari meninggalkan ruang kelasnya. Hatinya begitu sedih apa lagi saat dia mendengar Dody berkata, “Liat ni teman-teman! Lidya keluar kelas kita jadi wangi langi. Hahaha...”.
Segitu busukkah Lidya sampai semua orang membenci bau tubuhnya? Lidya terus menangis hingga jam pelajaran usai. Satu hal yang dia tanamkan di hati, dia tidak akan seperti ini lagi. “Cukup ini yang pertama dan terakhir dalam hidup gua.”katanya di dalam hati dengan cucuran air mata.

ARISAN ANAK SMA

“Hai teman-teman uda pada ngumpul belum?”kata Lidya dengan suara keras. Sambil memegang botol arisan dan uang arisan.
“Kayaknya udah ngumpul semua deh! Kita langsung mulai aja. Semakin cepatkan, semakin baik. Aku sudah tak sabar pingin megang uang arisan itu.”jawab Febi dengan senyum yang ceria.
“Aduh Febi, uda jelas aku dong yang bakalan menang. Aku kan mau beli baju baru, ke salon, pokoknya pingin hura-hura.”kata Hana. “Ya udah Lid, dari pada lama-lama mending kocok aja.”
“Ya udah aku kocok ya! Kocok…kocok…kocok…keluar.”kata Lidya sambil mengocok botol arisannya. Dan dia membuka gulungan kertasnya perlahan-lahan. “Dan yang keluar adalah…”
Semuanya terdiam dan fokus mendengarkan Lidya. Lidya masih membuka gulungan kertas itu perlahan-lahan. Hingga tiba akhirnya,”Dan yang berhak menerima arisan bulan ini adalah............Aku.”lanjut Lidya dengan gembira.
“Yah...kok nggak aku sih?”kata Zea. Semuanya kecewa dengan hasil yang keluar. “Yah, gagal dong hura-huranya.”kata Febi. “Duh semua rencana jadi gagal!”sambung Hana.
“Sudah lah teman-teman, jangan bersedih. Kan masih ada bulan depan.”kata Lidya dengan memamerkan uang arisan yang telah menjadi miliknya. “Sepertinya hari ini bakalan jadi hari yang panjang. Kayaknya beli tas baru buat ngiriin si Fetry, bakalan jadi deh. Gimana ya, wajahnya besok di sekolah? Pengen cepat liat deh.”
“Wah Lidya, kamu bruntung banget. Kamu nggak ngelupain aku kan. Kita ini kan temanan gitu.”rayu Febi. “Kamu akan traktir aku kan? Masa kamu lupa ma teman kamu yang cantik ni?”lanjutnya.
“Aku juga dong!”lanjut Hana. “Aku rela deh nemenin kamu jalan-jalan. Yang penting traktir aku ya. Please Lid!”
“Mm...gimana ya?”kata Lidya. “Aku pikir-pikir dulu deh. Soalnya akukan mau liat daftar barang-barang yang di beli dulu. Beli komik, novel, baju, tas, sepatu, dan lain sebagainya. Kalau duitnya lebih, baru aku traktir kalian. Oke!”
Sementara itu Zea mengambil botol arisan yang masih terletak di meja. “Kapan ya, kira-kira nama aku keluar? Coba kocok ah!”katanya. Dia heran karena nama yang keluar Lidya lagi. “Kok, aneh ya? Padahal Lidya kan main satu.”lanjutnya. Zea yang penasaran mengeluarkan semua gulungan kertas. Dan teryata isinya Lidya semua.
“Lid,kok isi gulungannya nama kamu semua?”kata Zea dengan suara nyaring.
Hana dan Febi yang sibuk merayu-rayu Lidya menjadi kaget. Begitu juga dengan Lidya. “Apa...!”kata Febi dan Hana serentak.
“Aduh, mampus aku.”kata Lidya dengan kaget.
Zea dan yang lainnya pun mengelilingi Lidya. “Peace.”kata Lidya dengan senyum. Tapi teman-temannya tidak memperdulikannya. “Temen-teman.........Serbu.........!”sorak Zea.
Semuanya pun menyerbu Lidya. Lidya yang sendiri tidak sanggup melawan mereka. Dan Lidya pun kapok dengan kejadian itu. “Kapok.”kata Lidya dengan wajah babak belur.”Tak mau lagi.”lanjutnya sambil menangis,”Hiks.”


Kamis, 15 Oktober 2009

SALAHKU SALAH SAHABATKU

Tika masih merasa heran,apa yang membuat Biyu menghindar darinya. Saat Tika berusaha bicara dengan Biyu, Biyu selalu menghindar.

"Biyu! Kenapa? Kenapa kamu menghindar dari aku?"kata Tika dengan penuh air mata. Dia berusaha untuk meraih tangan Biyu yang terus berjalan. Tapi dia tidak bisa meraihnya.

Di lain hari, Tika melihat Aulia sahabatnya berdua dengan Biyu. Ia mendengar, Aulia menceritakan semua hal yang buruk tentangnya. Yang mana dia tidak pernah melakukannya.

Dilain hari Tika bertemu langsung dengan Aulia. "Aul,apa maksud kamu dengan melakukan semua kebohongan ini? Aku nggak nyangka! Kamu bisa melakukan semua ini! Dasar sahabat biadap kamu!"kata Tika. Tanpa ragu-ragu,tangannya mendarat di pipi kiri Aulia.

"Apa maksud kamu? Jangan seenaknya kamu menampar aku! Kamu benar-benar jahat!"kata Aulia dengan segala silat lidahnya.

"Apa katamu? Kamu lupa dengan apa yang kamu lakukan?"kata Tika dengan penoh emosi.

Belum sempat Tika menampar Aulia untuk yang kedua kalinya,Biyu datang dan menahan tamparan Tika. "Cukup! Ternyata benar apa yang selama ini aku dengar dari Aul! Bahwa kamu benar seorang wanita jahat."kata Biyu sambil memeluk Aulia.

Hati Tika hancur tersayat-sayat. Dia tidak pernah menyangka sahabat yang sangat dia sayangi,mengkhianatinya begitu jauh. Air matanya terus mengalir,tanpa henti. Hujan yang turun,membuatnya semakin bersedih.

Tika terus berjalan dan berjalan. Ia bersandar di sebuah pohon dan duduk di tanah yang basah karena hujan. "Apa yang telah aku lakukan? Sehingga sahabatku tega berbuat seperti itu."katanya di dalam hati.

Waktu terus berjalan. Tika kembali menemui Aul,dan meminta keterangannya. "Katakan,katakan kenapa kamu tega lakuin ini sama aku! Aku ini sahabat kamu!"kata Tika sambil memegang bahu Aulia dan menatap bola matanya.

Aulia melepaskan tangannya dan mendorong Tika. "Kenapa. Kamu bilang kenapa?"kata Aulia dengan nada suara yang tinggi. "Kamu lupa atau pura-pura lupa? Kamu memperlakukan aku seperti pembantu! Kamu selalu perintah-perintah aku tanpa kamu memikirkan perasaan ku! Kamu tau!"lanjutnya sambil meneteskan air mata.

Tanpa diduga,dari tadi Biyu mengikuti Aulia. Dan dia mendengar semua percakapan mereka dengan jelas. Dia kecewa dengan mereka berdua.

"Aku sudah tau permasalahannya!"kata Biyu sambil memperlihatkan dirinya dihadapan Tika dan Aulia. Dan mereka sangat terkejut melihat kedatangan Biyu. "Aku sudah memutuskan untuk melupakan kalian."lanjut Biyu dengan tegas.

SURAT UNTUK KEKASIH

Aku sebenarnya sangat mencintai kamu. Aku sungguh merindukan kamu. Kamu tau, aku harus meninggalkan kamu karena satu hal. Maafkan aku.

Aku tau,bahwa kamu sungguh tersiksa. Dan aku tau,kamu tulus mencintaiku, tapi itu keputusanku. Yang sesuangguhnya,bila kamu mencintai aku, kamu mendukung aku.

Aku harus pergi. Tetes air mataku tak bisa berhenti mengalir. Karena bagaimana pun juga,aku masih mencintai kamu.

Maafkan aku. Bagaimana pun,aku tetap mencintaimu.

Sabtu, 10 Oktober 2009

TAS... TAS... TAS...

"Wah,tasnya keren banget. Warnanya merah,mengkilat,model terbaru lagi. Duh,kayaknya aku gak perlu mikir-mikir lagi deh buat beli tas ini."kata Tiwi dengan wajah yang gembira. Dia tampak senang sekali dengan tas itu.

Tapi tiba-tiba datang seorang wanita yang langsung merebut tas itu dari tangan Tiwi. "Wah, inikan tas yang ada di tv. Wah keren banget! Beli ah!"kata Lidya,wanita itu.

Tiwi sangat kesal dengan ulah wanita itu. Tanpa ragu-ragu dia langsung merebut kembali tas itu. "Siapa sih? Main ambil-ambil aja! Tau nggak,tas ini saya yang ambil duluan. Jadi jangan seenaknya ya."kata Tiwi dengan kesal.

Lidya mengambil kembali tas itu dan berkata,"Saya Lidya. Saya kan suka dengan tas ini, lagian anda kan belum membilinya. Jadinya bukan salah saya.". Lidya langsung pergi meninggalkan Tiwi.

Tiwi tambah kesal, dia langsung menarik tangan Lidya hingga Lidya berbalik badan. Aksi tarik-menarik tas pun terjadi. Hingga membuat tas itu robek. Petugas pun datang dan mengamankan mereka. "Kalau mau tas ini,masi banyak kok. Tu ada disana!"kata petugas itu.

Jumat, 09 Oktober 2009

Persahabatan Yang Abadi

Tania dan Nina sudah bersahabat sejak mereka masih duduk di bangku TK. Keduanya selalu bersama kemanapun mereka pergi. Walaupun sekarang mereka telah menginjak masa remaja, persahabatan mereka tetap terjaga.

Siang itu disekolah Tania sedang asyik membaca komik di kelasnya. Terlihat dia tersenyum-senyum sendiri tanpa memperhatikan orang di sekelilingnya. Saat Bu Tati mengambil absen Tania masih saja membaca komik. “Tania?”kata Bu Tati. Tania sama sekali tidak mendengar “Tania”kata Bu Tati sekali lagi. Bu Tati berjalan menuju bangku tempat Tania duduk sambil berkata “ Tania ceritanya asyik ya, sampai kamu senyum-senyum sendiri.”

“Iya Bu, asyik banget. Kayaknya ku nggak kuat deh kalau berhenti baca.”

“O...Tania! KELUAR!!!”kata Bu Tati dengan penuh amarah.

Di rumah Tania asyik telpon-telponan dengan Nina di kamarnya. Padahal PRnya masih banyak yang belum dikerjakan dan harus dikumpul besok. Dan buku-bukunya pun masih bertebaran memenuhi kamarnya.

“Eh Nin,kamu tau nggak! Tadi ku di usir ma Bu Tati yang kejam itu. Bikin BT aja tau nggak. Seumur-umur dari aku sekolah nggak pernah tu diusir-usir kaya gitu. Ih, najis banget deh rasanya aku diusir-usir kaya gitu.”

“Emang kenapa si Tan,kamu sampai diusir kaya gitu? Kamu diusirkan pasti ada sebabnya.”

“Cuma gara-gara nggak jawab dia waktu sedang ambil absen gara-gara baca komik doang kok.”

“Ya iyalah Bu Tati marah. Kamu kan da tau dia itu ganas banget,kenapa juga harus baca komik. Trus gimana nasib komik kamu sekarang?”

“ ya...”

Saat Tania sedang asyik-asyik ngobrol dengan Nina tiba-tiba telponnya terputus. Gara-gara pulsanya habis. “ Ih! Sial banget deh aku hari ini. Padahal aku ini kan cantik layaknya seorang bidadari cantik jelita yang turun dari kayangan. Tapi kenapa ya, kesialan selalu mengikuti diriku ini. Apakah aku begitu cantik sampai-sampai sial pun mengikuti ku?” kata Tania.

Sementara itu Nina di rumah bingung mengapa telponnya tiba-tiba mati. “Duh, kenapa ya telponnya mati? Apa karna pulsanya abis? Heh, mungkin aja.”kata Nina.

Saat Nina menunggu angkot di trotoar, dia diculik oleh kawanan perampok yang terdiri dari dua orang. Dan mereka menutup muka mereka. Tanpa sempat meminta tolong Nina sudah dibawa kabur. Dan amat di sesalkan ponsel Nina terjatuh saat dia dipaksa masuk ke dalam mobil.

“Ha ha ha... Akhirnya Max, kita berhasil juga menangkap anak ini. Selanjutnya anak ini akan kita apain?”kata Mario salah satu perampok. “Ah nanti aja Io. Kita bawa aja dulu dia ke markas.” Jawab Max.

Nina yang dalam keadaan pingsan karena dibius terus dibawa oleh dua kawanan perampok itu. Kedua perampok itu sangat misterius.

Dan di tempat yang berbeda, Tania sedang asyik menyetir mobilnya sendirian. Dan dia mencoba menghubungi Nina dengan memarkirkan mobilnya terlebuih dahulu. Dan Tania mendengar nada dering HP milik Nina. Tania penasaran dan dia turun dari mobilnya. Dan apa yang terjadi? Tania menemukan HP Nina. “Inikan Hpnya Nina,kok bisa ada disini ya? Jangan-jangan jatuh lagi. Dasar ceroboh!” kata Tania sambil memungut HP itu.

Sementara itu Nina sudah sadarkan diri, diapun mencari jelah untuk keluar dari tempat ini. Dia melihat da jendela yang terbuka dan dia coba memanjat jendela itu.

“Mau lari kemana kamu?”kata Mario yang berdiri di depan jendela dengan tiba-tiba.

Nina kaget dan dia langsung mengambil sebuah batu yang cukup besar dan melemparnya kearah Mario. Nina terus berlari dan dia memanjat pagar. Namun saat dia memanjat pagar kaki kirinya ditarik oleh Max. Tanpa berpikir panjang, Nina melepas sepatu yang ada di kaki sebelah kanannya dan melemparnya ke kepala Max.

Akhirnya Nina berhasil kabur, dan saat dia lari ke arah jalan raya dia hampir ditabrak mobil. Dan ternyata yang mengemudi mobil adalah Tania. “ Eh, itukan Nina. Ngapain dia disini?” kata Tania. Nina langsung masuk kedalam mobil dan menyuruh Tania kabur “ Ayo Tan,kita pergi dari sini. Ini bahaya, darurat.”kata Nina dengan nafas yang mendesah-desah.

Tania membawa Nina ke rumahnya.  Nina terlihat sangat ketakutan dan sangat terlihat kelelahan.

“Nin, sebenarnya kamu kenapa sih?”

“Tadi aku diculik Tan.”

“Diculik? Kamu jangan bercanda deh Nin.”kata Tania sambil tertawa.

“Aku nggak bercanda Tan.”kata Nina dengan sangat serius. Dia terlihat kesal saat Tania mengejeknya dan menuduhnya berbohong. “ Aku juga nggak tau gimana akhirnya aku bisa diculik.”

“ Ya udah deh kalau kaya gitu, kita laporin aja ke kantor polisi!”

Tania dan Nina pun melaporkan kejadian itu ke polisi agar segera ditanggapi. Dan setelah beberapa hari penculik itu pun tertangkap. “ Sebenarnya, kenapa sih kalian menculik ku?”kata Nina. “Ini semua karena ayahmu pernah membuat adikku meninggal. Saat aku bekerja diperusahaan papamu dulu adikku sakit keras. Dan saat aku meminjam uang untuk biaya berobat adikku, ayahmu tidak setuju dan malah memecatku. Dan akhirnya adikku meninggal karena terlambat dibawa kerumah sakit.”kata Mario dengan tegas.

Nina kaget, ternyata dia punya ayah yang sekejam itu. Ternyata di balik sifat ayahnya yang sangat menyayanginya, ayahnya memiliki sifat yang tak mau peduli dengan orang lain.

“Uda la Nin, kita pulang aja!”kata Tania.

“Ya udah kalau gitu. Kita pulang!”jawab Nina.

Siang itu Nina sedang jalan di taman bersama Rio kekasihnya. Mereka terlihat begitu serasi yang satu dengan yang lain. “ Gimana bisa sih Nin, kamu diculik oleh para perampok itu?”kata Rio.

“Aku juga nggak tau sih Rio. Waktu itu aku hanya nunggu angkot di trotoar, dan tiba-tiba mereka culik aku.”kata Nina.

“Oh gitu. Kamu syang nggak ma aku”

“Maksudnya...”

“Ya aku Cuma nanya aja.”

“Em...kamu nggak percaya ma aku?”

“Bukan gitu! Habisnya kan kamu cantik pasti banyak orang yang pingin jadi pacar kamu,iya kan.”

“Ih,kamu bisa aja deh ngerayunya. E,kalau aku bilang kamu nggak cakep,gimana? Kmau marah?”

“Duh yang, kok kamu gitu sih. Kalau aku nggak cakep kenapa kamu mau jalan ma aku?”

“Ya itu karena kau cinta ma kamu. Kalau kamu mau pacaran ma aku karena aku cantik aja?”

“Ya iyalah,ngapain aku pacaran ma kamu kalau kamu jelek.”kata Rio dengan mudahnya.

Nina agak tersinggung mendengar jawaban Rio “Jadi kau suka ma aku karena kau Cuma cantik? Dan kamu nggak cinta ma aku? Pokoknya kiat putus”. Nina sangat marah dan dia pun pergi meninggalkan Rio sendirian.

“Nin,Nina aku Cuma bercanda Nin. Oke,kalau gitu kita putus.”kata Rio dengan Emosi.

Nina sakit hati dan dia ingin cerita sama Tania. Dia pun memanggil taxi. Di atas taxi Nina marah-marah sendiri dan ngobrol-ngobrol dengan supirnya.

“Pak,kalau bapak masih mudakan ada banyak cewek cantik ni sekarang. Bapak mau nggak pacarin cewek itu walau bapak nggaak cinta ma tu cewek?”kata Nina.

“Oh jelas dong neng. Cinta itu di zaman sekarang susah, jadi mumpung ada cewek cantik pacarin aja.” Kata supir taxi itu dengan entengnya.

Mendengar hal itu Nina sungguh sakit hati. Dan dia menyimpan semua marahnya di dalam hati. ‘Ternyata benar apa kata orang semua cowok itu sma aja. Dimana-mna nggak ada bedanya. Mau cowok pribumi,bule atau apa segala macam sama aja. Pokoknya gue takut pacaran lagi.”

Sesampainya dirumah tania, Nina langsung mengungkapkan isi hatinya. Padahal Tania sedang asyik-asyiknya membaca komik.

“ Tan,kayaknya aku takut deh pacaran lagi. Ternyata Rio itu nggak cinta ma aku. Dia tu pacarin aku karena kau canti aja.”kata Nina.

Tania tidak mendengarkan Nina dan hanya asyik membaca komiknya sambil senyam-senyum sendiri. Niana marah dan langsung melempar komik Tania dan keluar dari rumah Tania. “Nin, sorry. Aku nggak bermaksud cuekin kamu.”kata Tania.

“ Ya udah kalau gitu persahabatan kita putus aja. Ternyata selama ini aku Cuma sahabatan ma tempok. Setiap kali kamu curhat, aku selalu mendengarkannya. Tapi saat aku curhat kamu nggak mau ngedengarinnya. Padahal baru kali ini aku curhat ma aku.”kata Nina dengan penuh emosi.

Di jalan raya yang dipenuhi oleh mobil, Tania terus mengejar Nina. Dan tanpa diduga Tania ditabrak oleh sebuah mobil.

Tania segera dilarikan kerumah sakit. Dan dia koma dalam waktu yang sangat lama. Nina merasa bersalah, dan dia berjanji untuk merawat Tania sampai sembuh.

“Tan kamu harus kuat. Untuk aku dan semuanya. Kamu jugakan belum selesai baca komiknya. Kamu harus sembuhya Tan.”kta Nina sambil menggenggam tangan kanan tania sambil meneteskan air mata. “Maafkan aku,sahabatku.”.

Hari demi hari telah di laului. Dan suatu hari Tania sadarkan diri. Dan dokter mengatakan kondisinya sudah mulai membaik.

Nina pun semakin gigih merawat sahabatnya itu. Dia berharap agar Tania segera sembuh.dan setelah dua minggu di rumah sakit, akhirnya tania diizinkan untuk pulang. Nina sangat senang. Dan sesampainya di ruamah tania berkata “Sahabatku, aku akan mendengarkan semua curhatmu.”. mendengar hal itu Nina sangat senang “ Terimakasih sahabatku.”sambil memeluk Tania.

 

 

 

 

TAMAT.

SAHABATKU HARIMAUKU

“Ana! Jadi nggak sih kita beli bukunya? Aku dah nunggu sejam ni!”kata Intan yang kesal menunggu Ana yang tak kunjung datang. “Cepat ya! Pulsa ku tu uda habis nelpon-nelpon kamu terus! Cepat ya.”

Inta terus menunggu dan menunggu. Tak  lama setelah itu, handphone Intan berdering.

“Ana.”katanya sambil melihat handphonenya. “Halo Na. Kamu uda dimana?”

“Sorry ya Tan. Aku kayaknya nggak jadi dateng deh. Mendingan beli bukunya lain kali aja. Da...”kata Ana di telpon dengan nada suara seperti orang sakit.

“Duh! Kalau nggak jadi datang bilang dong! Bikin orang capek nunggu aja. Kalau bilang dari tadi kan asyik. Aku kan bisa jalan-jalan, beli baju, beli sepatu, beli apa lah semuanya. Kalau kaya gini waktuku banyak ke buang.”kata Intan dengan kesal.

Saat sibuk milih-milih baju di butik, tanpa sengaja Intan memegang tangan cewek. “Sorry.”katanya. Dan saat dia menatap wajah gadis itu, ternyata gadis itu adalah Ana.

“Hai Intan, aku pergi ke toilet dulu ya. Da...”kata Ana seperti orang tak tau apa-apa. Dan dia langsung berlari karena takut dengan wajah Intan yang berubah menjadi wajah harimau.

Intan langsung mengejar Ana yang langsung kabur berlari karena takut dimarahi Intan. Sesekali Ana terjatuh dan nyaris tertangkap oleh Inta.

“Ana! Tunggu! Jangan lari ya!”teriak Intan.

Semua orang di butik hanya memperhatikan mereka saja. Dan Ana kelihatan sudah lelah dan akhirnya dia berhasil ditangkap.

“Intan, ampun. Ampun.”kata ana yang di jewel oleh Intan. “Aduh Tan,sakit. Aku kan uda minta maaf ma kamu. Masa kamu tega menyakiti diriku ini.”

“Apa? Ampun? Kamu pikir nggak capek apa nunggu kamu tiga jam di toko buku ma ngejar-ngejar kamu disini? Aku jadi bau, baju kusut, rambut berantakan. Nyebelin.”teriak Intan sambil menjewel dan menjambak rambut Ana.

“Intan....Ampun...”

Tiba-tiba satpam datang dan menyeret mereka keluar dari butik. Semua orang di dalam butik mengantarkan mereka di seret keluar butik. Dan semua orang yang berada di luar butik pun, ikut memperhatikan mereka.

“Ini gara-gara kamu sih! Coba aja kalau kamu nggak bohong dan ngerjain aku.”kata Intan dengan emosi yang tinggi. “Dasar kamu tu ya!”lanjutnya sambil menjambak rambut Ana.

“Aduh...sakit!”teriak Ana.

Sejak kejadian hari itu Ana tidak berani lagi melakukan hal itu kepada siapapun juga. Dia sudah jera dan kapok di jambak dan dijewel oleh Intan. Dan kini Ana selalu kabur kalau bertemu dengan Intan. Maklum, habis Intannya ganas sih. Kayak harimau lagi. Hahaha.

 

 

“Ana! Jadi nggak sih kita beli bukunya? Aku dah nunggu sejam ni!”kata Intan yang kesal menunggu Ana yang tak kunjung datang. “Cepat ya! Pulsa ku tu uda habis nelpon-nelpon kamu terus! Cepat ya.”

Inta terus menunggu dan menunggu. Tak  lama setelah itu, handphone Intan berdering.

“Ana.”katanya sambil melihat handphonenya. “Halo Na. Kamu uda dimana?”

“Sorry ya Tan. Aku kayaknya nggak jadi dateng deh. Mendingan beli bukunya lain kali aja. Da...”kata Ana di telpon dengan nada suara seperti orang sakit.

“Duh! Kalau nggak jadi datang bilang dong! Bikin orang capek nunggu aja. Kalau bilang dari tadi kan asyik. Aku kan bisa jalan-jalan, beli baju, beli sepatu, beli apa lah semuanya. Kalau kaya gini waktuku banyak ke buang.”kata Intan dengan kesal.

Saat sibuk milih-milih baju di butik, tanpa sengaja Intan memegang tangan cewek. “Sorry.”katanya. Dan saat dia menatap wajah gadis itu, ternyata gadis itu adalah Ana.

“Hai Intan, aku pergi ke toilet dulu ya. Da...”kata Ana seperti orang tak tau apa-apa. Dan dia langsung berlari karena takut dengan wajah Intan yang berubah menjadi wajah harimau.

Intan langsung mengejar Ana yang langsung kabur berlari karena takut dimarahi Intan. Sesekali Ana terjatuh dan nyaris tertangkap oleh Inta.

“Ana! Tunggu! Jangan lari ya!”teriak Intan.

Semua orang di butik hanya memperhatikan mereka saja. Dan Ana kelihatan sudah lelah dan akhirnya dia berhasil ditangkap.

“Intan, ampun. Ampun.”kata ana yang di jewel oleh Intan. “Aduh Tan,sakit. Aku kan uda minta maaf ma kamu. Masa kamu tega menyakiti diriku ini.”

“Apa? Ampun? Kamu pikir nggak capek apa nunggu kamu tiga jam di toko buku ma ngejar-ngejar kamu disini? Aku jadi bau, baju kusut, rambut berantakan. Nyebelin.”teriak Intan sambil menjewel dan menjambak rambut Ana.

“Intan....Ampun...”

Tiba-tiba satpam datang dan menyeret mereka keluar dari butik. Semua orang di dalam butik mengantarkan mereka di seret keluar butik. Dan semua orang yang berada di luar butik pun, ikut memperhatikan mereka.

“Ini gara-gara kamu sih! Coba aja kalau kamu nggak bohong dan ngerjain aku.”kata Intan dengan emosi yang tinggi. “Dasar kamu tu ya!”lanjutnya sambil menjambak rambut Ana.

“Aduh...sakit!”teriak Ana.

Sejak kejadian hari itu Ana tidak berani lagi melakukan hal itu kepada siapapun juga. Dia sudah jera dan kapok di jambak dan dijewel oleh Intan. Dan kini Ana selalu kabur kalau bertemu dengan Intan. Maklum, habis Intannya ganas sih. Kayak harimau lagi. Hahaha.

 

 



Mimpi Sang Babu

“Duh, ternyata jadi pembantu itu nggak enak ya. Disuruh ini, disuruh itu. Mending kalau disuruh nikah ma cowok tampan dan kaya, siapa mau nolak?”kata Juminten sambil mencuci di tepi kali. “Ngomong-ngomong kapan ya, aku dilamar oleh pangeran berkuda putih?”
“Jangan mimpi kamu Jum. Terima aja nasib kita ini jadi pembantu. Pembantu cocoknya nikah sama sopir, tukang kebun, sopir angkot, satpam...”kata Tiwi.
“Duh, jangan brisik dong. Aku kan lagi ngayal bertemu pangeran.”kata Susi yang tiba-tiba memotong pembicaraan Tiwi.
Tiba-tiba dari kejauhan ada sosok lelaki tampan yang menunggang kuda putih bersih, mendekati mereka. Jantung mereka berdetak kencang. Dan baju-baju yang mereka cuci hayut satu persatu.
Pangeran tampan itu pun turun. Hal itu semakin membuat pembantu-pembantu itu dakdikduk. Pembantu-pembantu itu terpesona dengan ketampanan lelaki gagah itu.
“Hi, maukah kau menjadi istriku? Ketahuilah, bahwa sesungguhnya aku telah lama memperhatikanmu.”kata pengeran itu kepada Juminten.”Aku tidak ingin mendengar kau menolak lamaranku.”
“Wah Jum, beruntungnya kamu Jum.”kata Tiwi.
“Tak ada hal yang membuat saya mnolak lamaran mu pangeran.”jawab Juminten.
Juminten pun pergi meninggalkan teman-teman dan cuciannya. Dia melambai-lambaikan tangannya, seperti seorang puteri tercantik di dunia.
Akhirnya Juminten pun di bawa ke istana yang amat luar biasa megahnya. Matanya silau melihat seluruh barang-barang mahal yang memenuhi istana itu.
Akhirnya, tiba saatnya Juminten memakai gaun pengantin yang sangat indah. Dia terlihat canti sekali. Saat dia berada di samping pangeran itu, datang sosok wanita yang menyiramnya dengan air satu ember.
“Juminten! Bangun!”kata perempuan itu.
“Wo alah,ternyata saya mimpi. Oh tidak. Padahal saya hampir saja menjadi orang kaya dan meningglkan rumah jelek ini.”kata Juminten yang tak percaya itu hanya mimpi.
“Jadi orang kaya? Jangan mimpi ya. Cepat bersihkan seluruh isi rumah ini dalam waktu satu menit.”kata perempuan itu yang ternyata majikan Juminten dengan suara keras. “Kalau dalam waktu satu menit belum bersih, saya nikahin kamu sama si Tejo gigi ompong!.

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...