Music

Sabtu, 17 Oktober 2009

ARISAN ANAK SMA

“Hai teman-teman uda pada ngumpul belum?”kata Lidya dengan suara keras. Sambil memegang botol arisan dan uang arisan.
“Kayaknya udah ngumpul semua deh! Kita langsung mulai aja. Semakin cepatkan, semakin baik. Aku sudah tak sabar pingin megang uang arisan itu.”jawab Febi dengan senyum yang ceria.
“Aduh Febi, uda jelas aku dong yang bakalan menang. Aku kan mau beli baju baru, ke salon, pokoknya pingin hura-hura.”kata Hana. “Ya udah Lid, dari pada lama-lama mending kocok aja.”
“Ya udah aku kocok ya! Kocok…kocok…kocok…keluar.”kata Lidya sambil mengocok botol arisannya. Dan dia membuka gulungan kertasnya perlahan-lahan. “Dan yang keluar adalah…”
Semuanya terdiam dan fokus mendengarkan Lidya. Lidya masih membuka gulungan kertas itu perlahan-lahan. Hingga tiba akhirnya,”Dan yang berhak menerima arisan bulan ini adalah............Aku.”lanjut Lidya dengan gembira.
“Yah...kok nggak aku sih?”kata Zea. Semuanya kecewa dengan hasil yang keluar. “Yah, gagal dong hura-huranya.”kata Febi. “Duh semua rencana jadi gagal!”sambung Hana.
“Sudah lah teman-teman, jangan bersedih. Kan masih ada bulan depan.”kata Lidya dengan memamerkan uang arisan yang telah menjadi miliknya. “Sepertinya hari ini bakalan jadi hari yang panjang. Kayaknya beli tas baru buat ngiriin si Fetry, bakalan jadi deh. Gimana ya, wajahnya besok di sekolah? Pengen cepat liat deh.”
“Wah Lidya, kamu bruntung banget. Kamu nggak ngelupain aku kan. Kita ini kan temanan gitu.”rayu Febi. “Kamu akan traktir aku kan? Masa kamu lupa ma teman kamu yang cantik ni?”lanjutnya.
“Aku juga dong!”lanjut Hana. “Aku rela deh nemenin kamu jalan-jalan. Yang penting traktir aku ya. Please Lid!”
“Mm...gimana ya?”kata Lidya. “Aku pikir-pikir dulu deh. Soalnya akukan mau liat daftar barang-barang yang di beli dulu. Beli komik, novel, baju, tas, sepatu, dan lain sebagainya. Kalau duitnya lebih, baru aku traktir kalian. Oke!”
Sementara itu Zea mengambil botol arisan yang masih terletak di meja. “Kapan ya, kira-kira nama aku keluar? Coba kocok ah!”katanya. Dia heran karena nama yang keluar Lidya lagi. “Kok, aneh ya? Padahal Lidya kan main satu.”lanjutnya. Zea yang penasaran mengeluarkan semua gulungan kertas. Dan teryata isinya Lidya semua.
“Lid,kok isi gulungannya nama kamu semua?”kata Zea dengan suara nyaring.
Hana dan Febi yang sibuk merayu-rayu Lidya menjadi kaget. Begitu juga dengan Lidya. “Apa...!”kata Febi dan Hana serentak.
“Aduh, mampus aku.”kata Lidya dengan kaget.
Zea dan yang lainnya pun mengelilingi Lidya. “Peace.”kata Lidya dengan senyum. Tapi teman-temannya tidak memperdulikannya. “Temen-teman.........Serbu.........!”sorak Zea.
Semuanya pun menyerbu Lidya. Lidya yang sendiri tidak sanggup melawan mereka. Dan Lidya pun kapok dengan kejadian itu. “Kapok.”kata Lidya dengan wajah babak belur.”Tak mau lagi.”lanjutnya sambil menangis,”Hiks.”


Tidak ada komentar:

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...