Music

Jumat, 09 Oktober 2009

Mimpi Sang Babu

“Duh, ternyata jadi pembantu itu nggak enak ya. Disuruh ini, disuruh itu. Mending kalau disuruh nikah ma cowok tampan dan kaya, siapa mau nolak?”kata Juminten sambil mencuci di tepi kali. “Ngomong-ngomong kapan ya, aku dilamar oleh pangeran berkuda putih?”
“Jangan mimpi kamu Jum. Terima aja nasib kita ini jadi pembantu. Pembantu cocoknya nikah sama sopir, tukang kebun, sopir angkot, satpam...”kata Tiwi.
“Duh, jangan brisik dong. Aku kan lagi ngayal bertemu pangeran.”kata Susi yang tiba-tiba memotong pembicaraan Tiwi.
Tiba-tiba dari kejauhan ada sosok lelaki tampan yang menunggang kuda putih bersih, mendekati mereka. Jantung mereka berdetak kencang. Dan baju-baju yang mereka cuci hayut satu persatu.
Pangeran tampan itu pun turun. Hal itu semakin membuat pembantu-pembantu itu dakdikduk. Pembantu-pembantu itu terpesona dengan ketampanan lelaki gagah itu.
“Hi, maukah kau menjadi istriku? Ketahuilah, bahwa sesungguhnya aku telah lama memperhatikanmu.”kata pengeran itu kepada Juminten.”Aku tidak ingin mendengar kau menolak lamaranku.”
“Wah Jum, beruntungnya kamu Jum.”kata Tiwi.
“Tak ada hal yang membuat saya mnolak lamaran mu pangeran.”jawab Juminten.
Juminten pun pergi meninggalkan teman-teman dan cuciannya. Dia melambai-lambaikan tangannya, seperti seorang puteri tercantik di dunia.
Akhirnya Juminten pun di bawa ke istana yang amat luar biasa megahnya. Matanya silau melihat seluruh barang-barang mahal yang memenuhi istana itu.
Akhirnya, tiba saatnya Juminten memakai gaun pengantin yang sangat indah. Dia terlihat canti sekali. Saat dia berada di samping pangeran itu, datang sosok wanita yang menyiramnya dengan air satu ember.
“Juminten! Bangun!”kata perempuan itu.
“Wo alah,ternyata saya mimpi. Oh tidak. Padahal saya hampir saja menjadi orang kaya dan meningglkan rumah jelek ini.”kata Juminten yang tak percaya itu hanya mimpi.
“Jadi orang kaya? Jangan mimpi ya. Cepat bersihkan seluruh isi rumah ini dalam waktu satu menit.”kata perempuan itu yang ternyata majikan Juminten dengan suara keras. “Kalau dalam waktu satu menit belum bersih, saya nikahin kamu sama si Tejo gigi ompong!.

Tidak ada komentar:

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...