Music

Kamis, 22 Oktober 2009

Namaku Ada Dalam Doamu, Ibu

Caca adalah gadis remaja yang suka hidup dengan berhura-hura. Dia tak pernah mau memberikan sedikit waktunya untuk Tuhan, meski telah berkali-kali orang tuanya menasehatinya. Teman-temannya pun tak membawa kehidupannya ke arah yang lebih baik, tapi malah justru sebaliknya.

Suatu hari, saat Caca pulang malam, ibunya datang menghampirinya dan menasehatinya. Tapi dia sama sekali tidak mendengar nasehat ibunya, dan dia malah memaki ibunya. Padahal, hanya ibunya yang dimilikinya saat ini.

Ibunya menangis, sambil berdoa di dalam hati, memohon kepada Tuhan, agar Tuhan memaafkan Caca. Dan tanpa disengaja Caca mendengar doa ibunya, dan dia menangis. Dia terharu, ibunya masih mau mendoakannya meski banyak kesalahan yang dia perbuat pada ibunya.

Hari berganti hari, Caca masih belum berubah meski dia telah mendengar namanya di doa ibunya. Dia malu dan gengsi untuk berbuat baik dihadapan teman-temannya. Dia takut dibilang ketinggalan zaman hanya karena hidup di jalan Tuhan.

Suatu ketika ibunya sakit keras. Tapi dia masih belum mau berubah, karena masih gengsi dengan teman-temannya. Apa yang ditakdirkan Tuhan, tidak bisa diubah walau sehebat apapun kita, sekaya apapun kita, dan setinggi apapun jabatan kita. Ibunya meninggal dunia. Dan sebelum meninggal dunia ibunya berpesan agar dia hidup di jalan Tuhan.

Caca sedih, dia sekarang harus menjga adik-adiknya yang masih kecil. Dan dia berjanji kepada ibunya, dia akan hidup di jalan Tuhan. Agar ibunya bisa tenang di alam sana.

Suatu hari saat Caca selesai berdoa di kamar ibunya, iya menemukan diary ibunya. Dia menangis membaca diary itu. Di dalam diary itu tertulis keinginan-keinginan ibunya. Dan keinginan yang pertama adalah beribadah bersama Caca.

Caca menangis tak henti-henti. Dia kecewa pada dirinya, yang tak sempat membahagiakan ibunya. Padahal ibunya selalu baik padanya, selalu mendoakannya, dan menjaganya sampai dia dewasa.

Sekarang hanyalah penyesalan yang tinggal di hati Caca. Seandainya dia bisa memutar waktu, dia ingin membahagiakan ibunya. Beribadah bersama ibunya, dan membuat ibunya bangga. Namun semua telah terlambat. Yang terjadi telah terjadi, dan kini Caca ingin melaksanakan perintah ibunya, untuk hidup di jalan Tuhan dengan sungguh-sungguh. Karena hanya dengan itu, dia masih bisa membahagiakn ibunya

Tidak ada komentar:

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...