Music

Selasa, 23 Agustus 2016

Sosialita KW



"Hai Tina!" sapa Siska saat menemui Tina di cafe tempat mereka janjian. "Sorry ya aku agak lama, soalnya aku tadi nunggu tas branded pesanan aku. Liat deh bagus banget kan? Ini limited edition lo, diimpor langsung dari Paris. Cucok deh pokoknya." sambungnya sambil memamerkan tas barunya.

Tina merasa panas mendengar omongan Siska tersebut. "Iya bagus banget. Keren deh." puji Tina terpaksa.

"Ih Tin, kok aku liat kamu sekarang jarang banget ya belanja? Padahal kamu kan dulu hobi banget belanja? Kamu nggak bangkrutkan?" kata Siska sambil melap tas barunya itu dengan tisu, bahkan sesekali dia meniup tasnya.

Tak lama kurir yang mengantar pesanan Tina datang. "Disini mas!" panggil Tina kepada kurir itu.

Perlahan Tina membuka bungkusan paketnya itu. Dan saat dibuka terlihat tas branded yang sangat mahal dan bagus, "Aduh sayangku, akhirnya kamu datang juga. Tas yang cuma ada satu di seluruh dunia dan cuma untukku".

Siska terlihat tidak enak melihat pemandangan itu. Dia segera mengambil smartphone ndak membuka aplikasi belanja online. Tanpa pikir panjang dia pesan semua barang baru.

Tak lama setelah itu pesanan Siska datang. "Wah, seneng banget. Blanjaan aku datang. Aduh kayanya mesti beli lemari baru deh, buat singgasana barang-barang kesayangan ini. Iya kan Tin hahahaha..." kata Siska. "Iya, hahaha" balas Tina sinis.

"Mana mungkin kamu bisa nandingin aku. Secara ya, aku itu lebih berkelas dari kamu." kata Siska dalam hatinya.

"Dasar cewek songong! Kamu pikir kamu menang? Tunggu dulu ya!" Tina bergumam dalam hati.

Tak lama setelah itu ada kurir yang kemali mengantar belanjaan untuk Tina. Kali ini jumlahnya lebih banyak. "Aduh akhirnya orderan kedua datang. Duh, semuanya cuma ada satu hahaha..." kata Tina. "Ya udah ya Sis aku mau bawa pulang dulu ini semua. Kasian lama-lama di luar, mahal." lanjut Siska.

Siska semakin kesal melihat tingkah Tina. Dia juga stres karena tagihan kartu kreditnya yang sudah bengkak. Saat Tina sudah pergi Siska menelpon toko belanja onlinenya itu, "Halo mbak, barang yang saya pesan tadi bisa dikembaliin? Karena ternyata saya kurang cocok dengan barangnya, ya nggak sesuai lah sama gambarnya..." katanya di telpon.

"Maaf ya mbak, barang yang sudah dibeli tidak bisa dikembalikan lagi. Makasih ya mbak. Tut... Tut... Tut..." telpon dari call center itu pun terputus.

Tanpa sengaja di jalan Siska melihat Tina mengunjungi suatu toko membawa barang belanjaannya. Dan ketika keluar, Tina sudah tidak membawa barang-barangnya lagi. Siska pun penasaran dan mendatangi toko tersebut.

"Mbak, mbak yang tadi datang kesini bawa belanjaan banyak tadi ngapain ya?" tanya Siska kesalah satu SPG di toko tersebut.

"Oh mbak yang tadi ya mbak? Dia temannya mbak itu." kata SPG itu sambil menunjuk salah satu karyawan wanita lainnya. "Jadi, mbak itu suka pinjam barang dari sini, buat dipamerin gitu mbak. Heran deh, buat malu aja. Dia juga masi punya utang di toko ini karena pernah rusakin tas paling mahal di toko ini."


"Oh gitu ya mbak. Makasi ya mbak infonya."

Siska merasa sangat puas dengan berita tersebut. Dengan ini dia bisa membuat Tina malu di depan semua orang.

Esoknya Siska mengajak Tina bertemu di cafe yang sama. "Aduh nggak nyangka ya, orang yang ngakunya beli barang branded, ternyata malah barang pinjaman." kata Siska kepada Tina yang belum sempat duduk dengan suara yang keras.

"Heh! Maksud situ apa ya?" Tina langsung menjawab dengan nada tinggi.

"Susah memang kalau berdebat! Nih dengarin aja." Siska pun memutar rekaman suara pembicaraannya dengan SPG toko kemaren.

"Ih malu-maluin banget ya, punya utang tapi sok-sok sosialita." sambung Siska.

"Oh gitu senang ya?" sosor Tina.

"Iya dong. Jelas! Hahahaha."

"Dari pada situ lari dari kosan gara-gara ditagih tagihan kartu kredit yang uda nunggak sampe bejibun. Liatni rekaman videonya." balas Tina.

Semua orang di cafe tersebut pun memperhatikan tingkah kedua wanita yang sedang berseteru ini. Ada yang melotot, foto, video, dan ada juga yang ngomporin "Udah hajar aja!".

"Suka belanja ini itu, tapi utang! Jadi buronan kartu kredit lagi! Hahahaha..." kata Tina dengan senangnya.

"Eh jangan sembarangan ya!" siska langsung menyiram Tina dengan jus mengkudu yang sudah dipesannya.

"What?! Dasar cewej kurang ajar!" Tina marah dan langsung menjambak Siska.

Pertarungan antar keduanya pun tak bisa terhindari. Pertarungan itu juga menjadi hiburan yang seru untuk pengunhung yang ada, dan juga menarik orang untuk masuk ke cafe itu.

Tidak lama polisi datang dan mengamankan mereka. Karena tak ada aksi damai, mereka pun terpaksa dipenjara selama tiga bulan.

Selesai

Tidak ada komentar:

SESUATU DI COTTAGE #4 (FINAL) - HILANG

Tak berdaya Tata hanya bisa pasrah. Dia tidak tau akan dibawa kemana. Tangisnya pecah hingga suara tangisnya pun tak bisa terdengar lagi. Ai...